efek rumah kaca

Efek Rumah Kaca
McArmand SMAN3PALU, 4.07.2009
Lalu pertanyaan kita selanjutnya adalah apakah rumah kaca itu sesungguhnya? :t Menurut sumber dari Wikipedia :L menyatakan bahwa energi yang menerangi bumi datang dari Matahari. Sebagian besar energi yang membanjiri planet kita ini adalah radiasi gelombang pendek. Ketika energi ini memasuki permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas dan menghangatkan Bumi. Permukaan bumi akan memantulkan kembali sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke luar angkasa, walaupun sebagian tetap terperangkap di atmosfer Bumi. Gas-gas tertentu di atmosfer termasuk uap air, karbon dioksida, dan metana akan menjadi perangkap radiasi ini. gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Akumulasi radiasi matahari di atmosfer Bumi ini menyebabkan suhu Bumi menjadi semakin menghangat.

Kenapa gas-gas ini sering disebut sebagai gas rumah kaca? Salah satu alasannya adalah mekanisme pemanasan ini sama seperti yang terjadi di rumah-rumah kaca yang digunakan untuk perkebunan di negara-negara sub tropika seperti di Eropa dan Amerika Serikat. Biasanya para petani menggunakan rumah kaca di saat musim dingin tiba. Tanaman-tanaman yang ditanam di dalam rumah kaca ini akan tetap hidup dan tidak mati membeku oleh pengaruh musim dingin karena kaca akan menghalangi panas metahari yang masuk dan memantulkan kembali keluar. Rumah kaca ini bisa digunakan untuk pembibitan dan berfungsi untuk menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Rumah kaca ini sendiri sudah ada sejak abad ke-16 di Eropa dan biasa digunakan untuk membudidayakan mawar, lobak, sawi, brokolo, atau tanaman lainnya di musim dingin.

Inilah mengapa sering terjadi kesalah pahaman di antara kita bahwa efek rumah kaca adalah disebabkan oleh adanya rumah-rumah kaca yang terlalu banyak di perkotaan, :O :r tapi lebih dikarenakan oleh emisi karbon yang terlalu banyak di angkasa, sehingga menyulitkan panas memantul kembali ke luar angkasa. Gas-gas seperti uap air, karbon dioksida, dan metana berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca, sehingga gas-gas ini dikenal sebagai gas rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Orang yang pertama kali menyingkap fenomena efek rumah kaca ini adalah Jean-Baptise Joseph Foureurer sebagai ahli fisika dan matematika dari Perancis. Penemuan Fourier ini diteruskan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama Svante Arrhenius pada tahun 1894.

Salah satu gas rumah kaca itu adalah CFC. CFC merupakan kepanjangan dari (Chloro Fluoro Carbon) atau yang disebut sebagai Freon, CFC ini menyerang Ozon, akibatnya kandungan Ozon di angkasa menipis dan mengakibatkan lubang di kutub utara dan selatan, sehingga UV (ultraviolet) mampu menerobos masuk ke atmosfer dan menyebabkan terjadinya radiasi. Radiasi dari UV ini akan mengakibatkan kanker kulit jika terkena langsung kulit manusia dalam waktu yang cukup lama, apalagi bagi manusia yang mempunyai hobi berjemur. Jika lapisan ozon semakin menipis dan berlobang, maka bumi ini seakan telanjang dan tidak ada lagi pelindung dari radiasi UV. CFC ini dua ribu kali lebih efektif memperangkap radiasi gelombang panjang daripada karbon. Menurut CFC ini dapat bertahan di atmosfer selama beberapa dekade, sedangkan satu molekul karbon dioksida dapat bertahan sampai 100 tahun, satu molekul nitrous oksida selama 170 tahun, dan satu molekul metana selama 10 tahun. :#

Gas rumah kaca lainnya adalah metana. Metana adalah gabungan kimia antara unsur formula molekul CH4. Metana ini cukup melimpah dan pembakarannya cukup bersih, sehingga bisa dijadikan bahan bakar dan biasanya dikonversi menjadi metanol. Metana dihasilkan secara alami oleh bakteri yang hidup dan tumbuh subur di rawa-rawa. Bakteri ini menghasilkan metana di dalam selnya. Metana juga terdapat di dalam sistem pencernaan binatang. Binatang pemamah biak seperti sapi dan kambing mempunyai mikroba dalam perutnya yang biasanya digunakan untuk mencerna rerumputan. Beberapa mikroba ini melepaskan metana sebesar 250 gram setiap harinya.

Metana juga dihasilkan oleh padi di sawah. Proses pelepasan metana ini terjadi karena tumbuhan seperti padi pasti membutuhkan genangan air yang cukup. Sistem pertanian dengan sawah semacam ini menciptakan lumpur yang menghasilkan bakteri penghasil metana. Metana akan dilepaskan ke udara saat sawah mulai dikeringkan. Selain itu, padi ini sendiri juga melepas beberapa metana dan budidaya padi ini juga memproduksi nitrogen dioksida dari peruraian pupuk. Dengan peningkatan kebutuhan beras sebagai makanan pokok manusia terutama bagi penduduk di Asia, maka sawah-sawah semakin luas dan jumlah pelepasan metana di atmosfer bumi akan meningkat sangat tajam.

Menurut Enviromental News Network menyimpulkan bahwa budidaya padi adalah satu di antara penyebab utama peningkatan emisi metana-salah satu gas rumah kaca yang 21 kali lebih berpotensi menyebabkan efek rumah kaca dibandingkan karbon dioksida yang menyebabkan kerusakan ozon dan kenaikan suhu. Untuk mereduksi emisi gas ini, salah satu yang dilakukan oleh International Rice Research Institude (IRRI) adalah pada tahap awalnya memperbaiki vareitas padi yang tahan terhadap panas dan kemungkinan akan menghasilkan padi yang tidak begitu besar mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Tapi masalah lain yang ditimbulkan oleh varietes padi yang dihasilkan dari tumbuhan trangenik (tanaman hasil penyilangan dari varietes unggul dan merupakan sebuah rekayasa genetika) ini adalah efek buruk terhadap ketergantungan petani untuk mendapatkan benih padi, insektisida, dan pupuk dari industri pertanian yang cukup besar tanpa bisa menjadi mandiri.

Sementara itu di Thailand, sosialisasi efek global warming terhadap petani adalah dampak buruk pembakaran sisa tanaman yang akan menghasilkan karbon dioksida dan pengairan yang berlebihan akan menghasilkan gas metana. Sedangkan di Indonesia, global warming ini masih menjadi sebatas wacana ilmiah di antara kaum intelektual yang sangat terbatas dan belum dipahami secara menyeluruh kepada seluruh penduduk Indonesia dan terutama kepada petani, sehingga belum ada antisipasi yang meyeluruh dan koordinasi yang baik untuk mereduksi efek global warming.

Metana juga dihasilkan oleh sampah. Diperkirakan 1 ton sampah padat akan menghasilkan 50 kg gas metana. Pada tahun 2020 diprediksi sampah di Indonesia mencapai 500 juta kg perhari atau 190 ribu ton per tahun, sehingga kemungkinan besar akan mengemisikan gas metana sebesar 9500 ton per tahun. Sampah-sampah ini sebenarnya bisa dijadikan listrik dengan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) seperti yang saat ini sedang dirancang di Bandung. Tapi sayang pembangkit listrik semacam ini memakan biaya yang cukup besar, tapi hanya mampu menghasilkan kapasitas listrik yang terbatas. Belum lagi pencemaran dari zat dioksin yang berbahaya bagi manusia.

GLOBAL WARMING ONLINE| http://www.mcarmand.co.cc

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

toyota mengeluarkan mobil ramah lingkungan

TOYOTA.CO.JP
Toyota FT-86 Concept yang ramah lingkungan

TOKYO-–Toyota Motor Corporation (TMC) resmi meluncurkan tiga mobil konsep dan mobil balap F1 TF109 pada Tokyo Motor Show (TMS) di gedung Makuhari Messe yang terletak di kota Chiba, Tokyo pada hari Selasa (21/10).

Tahun ini, Toyota menampilkan tema "Harmonious Drive – A New Tomorrow for People and the Planet". Tema ini mengekpresikan komitmen Toyota untuk membuat mobil sebagai alat transportasi pribadi namun tetap harmonis dengan kehidupan masyarakat banyak.

Tiga mobil konsep yang akan dipamerkan adalah, FT-86, atau disebut "hachi roku", merupakan mobil ultra kompak yang mudah dikontrol oleh pengemudinya. Ciri lain dari mobil ini, bodinya ringan dengan postur ceper. Dengan postur seperti itu, memungkinan FT "delapan enam" dikebut dengan pengendalian seperti mobil balap.

Menurut President Director Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, TMC berupaya membikin produk ramah lingkungan dengan fokus pada teknologi hibrida tanpa mengabaikan daya tarik mobil sendiri atau kegembiraan mengemudi.

''Selama beberapa tahun terakhir, kebutuhan telah meningkat untuk kendaraan bermotor yang mempertimbangkan pemanasan global dan isu-isu lingkungan lainnya, sementara ada juga kekhawatiran bahwa ada terlalu sedikit baru mobil sport yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan bahwa waktu yang tepat bagi generasi baru mobil sport,'' katanya, saat meluncurkan ketiga produk tersebut, Selasa (21/10).

Sebagai tanggapan terhadap kebutuhan ini, lanjutnya, TMC telah mengembangkan Konsep FT-86, sebuah mobil sport yang dilengkapi dengan 2.000 cc, horizontal menentang, empat silinder, bensin disedot secara alami-mesin yang membangkitkan kegembiraan mengendarai mobil dan kesenangan kepemilikan kendaraan .

Seperti namanya "86 Toyota Konsep Masa Depan" menyiratkan, FT-86 Konsep, yang akan dipamerkan pada 2009 Tokyo Motor Show, is a new 86 Toyota dengan flash selesai merah. Ini adalah kompak, rear-wheel drive mobil konsep sport yang mengaktifkan kegembiraan kecepatan dan mengemudi mobil yang memberi daya tarik mereka serta kinerja lingkungan.

Kemudian, produk Prius Plug-In Hybrid, yang kali pertama dipamerkan di depan publik Jepang di TMS tersebut. Menurut Toyoda, inilah Prius pertama yang menggunakan baterai lithium-ion. Mobil dibuat berdasarkan Prius generasi ke-3. Bisa diisi dari tenaga listrik di luar kendaraan, misalnya soket listrik di rumah.

Mobil bisa dijalankan dengan atau tanpa baterai terisi. Dengan menggunakan energi listrik yang lebih banyak, efisiensi Prius ini lebih baik dibandingkan dengan hibrida bensin-listrik konvensional.

FT –EV II, dirancang sebagai mobil listrik jarak dekat atau mobil kota. Bodi lebih kompak dari "ultrakompak "iQ" namun masih bisa muat 4 penumpang. Menggunakan teknologi "drive by wire" (dbw) yang memungkinkan pengoperasian seluruh sitem kontrol melalui joystick untuk pedal gas, rem dan setir.

Ruang kaki jadi lega, karena tak adal lagi pedal-pedal. Mampu melaju di atas 100 km/jam dan bisa digunakan sejauh 90 km untuk sekali isi baterai. Dimensi (mm): Panjang 2.730, lebar 1.680, tinggi 1.490, jarak sumbu roda 1.900 dan bisa memuat 4 penumpang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

rumah ramah lingkungan

Rumah anda sekarang mulai menjadi Zona Hijau, misalnya selama 25 tahun belakangan, AC dan kulkas mulai menggunakan daya sebesar dua per tiga dari daya yang dulu digunakan, mesin cuci sudah turun sampai setengahnya, dan penggunaan kayu juga mulai turun sampe tinggal dua pertiganya, dan toilet mulai mengurangi jumlah konsumsi airnya sampai setengahnya jika dibandingkan dengan pada tahun 1970an.

Rumah Ramah lingkungan.

Jika rumah anda menggunakan lampu Neon yang kecil (neon bohlam), maka anda mengurangi polusi dalam jumlah besar. Di Amerika dikatakan bahwa dengan mengganti satu lampu saja di rumah dengan lampu ini, maka dikatakan bahwa emisi yang ada sudah mengurangi satu juta mobil dari jalanan. Tidak sadarkan betapa anda sudah membantu lingkungan hanya dengan satu cara sederhana seperti itu? Jika anda takut bahwa rumah ramah lingkungan sama sekali tidak mewah, anda salah, bahkan bisa tampil sangat mewah. Rumah yang ramah lingkungan seringkali dianggap sebagai rumah yang mahal, menurut Alex Wilson, hal itu tidak benar. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat rumah menjadi ramah lingkungan dan malah lebih murah daripada membangun rumah secara standar.

Arsitek Angela Dean, penulis buku "Green by Design" mengatakan bahwa bahkan perubahan kecil dapat memiliki dampak yang besar. Dibawah ini ada banyak ide yang dapat anda pergunakan untuk mengubah rumah anda menjadi semakin ramah lingkungan, dan ide yang ada bukanlah ide yang susah sama sekali untuk di lakukan.

Lantai Bambu.

Selama ini kita mengenal lantai kayu, tapi bambu yang mampu lebih cepat untuk tumbuh kembali, sehingga mengurangi efek perusakan hutan. Bambu yang dilekatkan di papan akan memperlihatkan karakter yang mirip dengan kayu mahal. Harga papan seperti ini tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan papan kayu mahal aslinya, dan lapisan terakhir dari papan bambu ini lebih ramah lingkungan daripada lapisan untuk kayu yang biasanya adalah racun yang lumayan kuat. Bayangkan keuntungannya: Rumah tetap indah, lebih aman untuk ditinggali karena lebih aman dari racun, dan ramah lingkungan? Apalagi yang anda tunggu?

Atap Matahari.

Salah satu masalah yang muncul dari listrik yang dihasilkan oleh matahari adalah panel surya yang besar, yang tampak tidak pas jika dipasang di rumah tradisional. Sekarang anda dapat menggunakan panel surya sebagai bagian atap, karena adanya teknologi yang disebut thin-film triple-junction amorphous silicon. Sel surya ini dibentuk seperti genteng dan dapat dipasang seperti genteng pada umumnya, kemudian dipasangkan sebagai sumber tenaga rumah anda. Memang tidak seefektif panel surya konvensional, tapi dengan kondisi Indonesia yang kaya matahari, tidak diragukan lagi bahwa sumber tenaga ini akan mengurangi banyak sekali ketergantungan daya pada PLN. Mengurangi ketergantungan kepada PLN berarti akan mengurangi biaya dan beban PLN untuk menggunakan bahan bakar. Membantu anda menghemat uang, sekaligus ramah lingkungan, kenapa tidak?

Pemanas Air

Coba gunakan pemanas air yang memanaskan air pada saat dibutuhkan. Banyak rumah yang masih memiliki pemanas air yang memanaskan air secara terus menerus, dan menyimpan air panas sampai dengan 40-80 galon (200-400 liter air) secara terus menerus. Hal ini sangat tidak efektif dan akan menghabiskan banyak sekali bahan bakar. Kenapa tidak menggunakannya? dengan cara ini anda mendapatkan air hangat untuk mandi atau mencuci, dan jika dikombinasikan dengan pemanas matahari, tentunya akan sangat hemat energi dan ramah lingkungan.

Saklar Otomatis

Peneliti sudah mulai memikirkan cara agar kita tidak perlu lagi mematikan atau menyalakan lampu dalam rumah. Caranya adalah dengan menciptakan saklar otomatis yang mampu mematikan dan menyalakan lampu sendiri dengan cara mencari tanda-tanda keberadaan manusia di dalam ruangan. Model lama yang menggunakan sistem suara, dimana level tertentu akan menyalakan lampu, dianggap tidak pas, sehingga sistem yang ada sekarang menggunakan gabungan teknologi infra merah dan sinyal ultrasonik. Penggunaan saklar seperti ini, akan mengurangi kemalasan orang untuk memati-nyalakan saklar dan jelas sangat hemat energi.

Lampu Noen Bohlam

Lampu jenis ini ternyata menghemat sampai dengan 75 persen energi yang digunakan daripada lampu neon biasa, dan mulai dipergunakan pada awal 1980an, sedangkan di Indonesia, lampu ini banyak dijual sebagai lampu hemat energi. Sekarang ini lampu ini dapat menyala dengan sangat cepat dan tidak lagi berdengung. Belum lagi sekarang anda dapat menentukan sendiri warna sinar yang anda inginkan, selembut apa, ada pancaran tambahan warna apa, sangat mendukung bagi anda yang gemar tinggal di rumah yang nyaman. Seperti diatas, emisi lampu ini sangat sedikit mengeluarkan emisi dan juga hemat energi, jadi akan sangat membantu anda dalam menciptakan zona hijau di rumah anda.

sumber: kapanlagi.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS